Jarum dalam Jerami
Suatu hari,selepas sholat maghrib
saya sedang duduk jauh dari sebuah masjid.
di masjid itu saya mendengar sedang ada ceramah agama
pada mulanya ceramah itu menarik dan menyegarkan rohani.
namun ketika di suatu saat,sang penceramah mengatakan :
"orang tasawuf itu halal melihat aurat orang lain"
"alasannya adalah karena mereka langsung dari Allah swt".
Saya kaget...
apa maksud dari kata-kata tersebut.
apakah orang tasawuf itu sudah terlalu dekat dengan Tuhan,
sehingga melihat aurat orang lainpun ia sudah halal ?...
saya tidak mengada-ada..saya mendengar sendiri dengan kedua telinga saya.
Sebagai seorang awam,saya hanya bingung...
Siapa yang mengajarkan ilmu seperti itu kepada manusia ?...
Jauh sekali sifat Tuhan dengan pengetahuan tersebut.
Maha Suci Allah dari segala yang disebut penceramah tersebut.
Tidak satupun ayat Al-Qur'an berkata demikian...
Tidak satupun Hadits menerangkan demikian...
Kemudian saya bertanya dalam hati...
Dimanakah kebenaran itu ?...
Pada akhirnya saya memutuskan untuk mencarinya sendiri.
Saya harus kejar segala ajaran Rasulullah Muhammad SAW,
yang mungkin telah terselip dan terpisah-pisah.kemudian
sebagian juga mungkin telah dipalsukan...
Dunia ini sudah terlalu luas untuk sebuah kebenaran.
Kebenaran itu sudah ibarat sebatang jarum dalam jerami.
saya sedang duduk jauh dari sebuah masjid.
di masjid itu saya mendengar sedang ada ceramah agama
pada mulanya ceramah itu menarik dan menyegarkan rohani.
namun ketika di suatu saat,sang penceramah mengatakan :
"orang tasawuf itu halal melihat aurat orang lain"
"alasannya adalah karena mereka langsung dari Allah swt".
Saya kaget...
apa maksud dari kata-kata tersebut.
apakah orang tasawuf itu sudah terlalu dekat dengan Tuhan,
sehingga melihat aurat orang lainpun ia sudah halal ?...
saya tidak mengada-ada..saya mendengar sendiri dengan kedua telinga saya.
Sebagai seorang awam,saya hanya bingung...
Siapa yang mengajarkan ilmu seperti itu kepada manusia ?...
Jauh sekali sifat Tuhan dengan pengetahuan tersebut.
Maha Suci Allah dari segala yang disebut penceramah tersebut.
Tidak satupun ayat Al-Qur'an berkata demikian...
Tidak satupun Hadits menerangkan demikian...
Kemudian saya bertanya dalam hati...
Dimanakah kebenaran itu ?...
Pada akhirnya saya memutuskan untuk mencarinya sendiri.
Saya harus kejar segala ajaran Rasulullah Muhammad SAW,
yang mungkin telah terselip dan terpisah-pisah.kemudian
sebagian juga mungkin telah dipalsukan...
Dunia ini sudah terlalu luas untuk sebuah kebenaran.
Kebenaran itu sudah ibarat sebatang jarum dalam jerami.
