RSS

Iri dan Dengki

Iri dan Dengki


"Orang yang Iri dan Pendengki adalah sarana satanic yang bisa di manfaat kan untuk kepentingan tertentu"


Orang yang iri dan pendengki adalah senjata ampuh yang bisa di pergunakan untuk menghancurkan bahkan membunuh seseorang tanpa harus repot repot mengeluarkan energi dan biaya untuk mencapai tujuan.


Contoh:

Jika ada seseorang merasa tidak senang dengan orang lain dan ia ingin menghancurkannya, maka cukuplah ia mencari orang lain yang menaruh rasa iri pada orang tersebut. Pengaruhi dia dan racuni fikirannya, sehingga dia akan bertindak.dengan cara ini maka amat mudah dalam menghancurkan seseorang yang menjadi target tanpa harus keluar biaya tinggi. Ini adalah kecerdasan negatif yang destruktif.

Sasaran kecerdasan ini adalah orang orang sederhana fikiran/ akalnya. Sehingga mudah di pengaruhi dan di setir sesuai tujuan.

Itulah sebab Islam mengharuskan orang menjadi cerdas dengan akalnya. Sebab kalau tidak maka ia sukar terhindar jika menghadapi kondisi seperti di atas.

Islam adalah agama yang cukup membekali manusia agar tidak terjerumus ke jalan yang salah. Adapun bagi yang sudah salah jalan, maka Islam memberi bekal cukup agar orang yang taat bisa terhindar dari ke zaliman orang yang salah jalan. Sehingga umat masih bisa terjaga dari unsur unsur satanic.

Salah satu tujuan Islam mengajarkan agar menahan atau membuang rasa Iri adalah karena fenomena di atas. Dengki adalah sesuatu yang telah terlanjur .jika Iri bisa di tahan maka dengki akan terhindari.

Sayangnya bahwa ada orang orang tertentu yang mencoba memperhalus bahasa dengan menyatakan bahwa Iri adalah hal biasa, mungkin definisi iri disini agak berbeda, bukan iri yang dimaksud oleh agama .dari keadaan ini kemudian orang menganggap rasa iri adalah hal biasa. Sehingga keadaan ini memicu muncul nya tindakan dengki yang melampaui batas. Seharusnya definisi Iri jangan di modif, karena akibatnya bisa fatal bahkan bunuh diri.

Memanfaatkan kebodohan orang lain sebagai sarana mencapai tujuan adalah merupakan tehnik yang telah lama ada dalam peradaban manusia. Bahkan tehnik ini hadir dalam diri manusia secara alami, oleh sebab itu di hadirkan penuntun seperti Qur'an pada manusia agar bisa membedakan mana yang baik dan mana yang tidak.

Orang yang jauh dari nilai nilai spiritual dan jauh dari tuntunan kitab suci adalah cenderung menjadi kekuatan negatif alam yang destruktif.seharusnya manusia tidak logis demikian karena ada akal yang membedakan nya dari mahluk seperti hewan di sekitarnya.

Satu satu nya jalan agar kekuatan perusak seperti ini terbatasi dengan baik pertumbuhannya adalah mencerdaskan kehidupan umat atau mencerdaskan kehidupan bangsa dalam lingkaran agama. Dengan kecerdasan  seperti ini, maka kemajuan bangsa/ umat akan tercapai. Dari agama apa saja. Karena kemajuan harus di capai bersama, kalau tidak maka ini salah kaprah.

Mencerdaskan kehidupan umat dalam lingkaran agama adalah merupakan "Strong Protection". umat akan kritis dan korektif... ini lah gambaran umat yang maju saya kira.

Siapapun pemimpin yang bijak tentu dia tidak mau menciptakan pola hidup di peradaban yang saling bertolak belakang sehingga selalu bertentangan. Sebab tidak akan ada kemajuan pada bangsa seperti ini... akan terpuruk dalam keadaan yang di anggap sudah cerdas, padahal seperti katak dalam tempurung.

Semut diseberang laut kelihatan, gajah di pelupuk mata tidak kelihatan.perhatikan pola ini pada setiap individu... tumbuh dengan subur jika agama mulai kabur... lain halnya jika basic kita bukan masyarakat beragama ..masyarakat tak beragama tumbuh cerdas karena pola pertumbuhannya berbeda. bahkan mereka mungkin lebih baik daripada masyarakat beragama. Apa yang menuntun mereka?.. akal yang hidup.

Jika akal hidup kemudian ia tumbuh di dampingi agama, maka inilah umat yang disebut Rahmatan Lil Aalamiin.masyarakat madani. Bukan cuma di batas kata kata saja. 


Sekian. 


Published with Blogger-droid v2.0.4

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar