RSS

Kematian Temporer

Konsep kematian Temporer.

Sebagian penafsiran manusia dalam jalur religius Islam adalah bahwa manusia itu akan mati dan tidak aktif dalam periode tertentu.tidak aktifnya manusia setelah mati ini adalah fase tunggu untuk kebangkitan yang di tafsirkan terjadi setelah kiamat besar.

Dalam fase tunggu ini manusia akan berada dalam fase seperti tidur panjang atau fase kosong.ada pula yang menafsirkan bahwa manusia hidup dalam wujud roh,dimana roh ini di tafsirkan tidak memiliki wujud tertentu (no form).dibagian lain dalam syari'at dikatakan bahwa roh itu hidup dan bisa saling berkenalan dan saling mengunjungi (kehidupan sosial).dikatakan pula bahwa sebagian roh itu menanti hari berbangkit dimana ia akan gelisah dan tersiksa oleh karena bayangan azab itu terus diperlihatkan (pagi dan sore).ada pula roh yang hidup dalam keadaan terang dan damai.

Gambaran2 akan kondisi setelah wafat di atas tampaknya harus di olah oleh akal agar memiliki wujud yang urut dan logis (bisa di terima akal walau itu sangat sederhana,tidak merupakan keadaan dimana keterangan2 ini bisa di tafisrkan bermacam-macam hingga membingungkan dan menyesatkan fikiran sebagian orang).

Kematian temporer secara logika :

Kematian temporer yang seakan menyatakan bahwa manusia itu tidak aktif lagi (roh maksudnya)..adalah merupakan sebuah proses yang mubazir dalam penciptaan.mengapa?..karena kematian temporer tidak lebih daripada tidur panjang.dalam tidur itu tidak ada waktu. Waktu miliaran tahun berlalu bisa terasa hanya sehari atau seminggu. Hal ini tampak tidak logis, tidak logisnya adalah bahwa banyak waktu berlalu bagi manusia untuk belajar dan memperkaya akalnya dengan pengalaman hidup daripada pasif dalam kekosongan. Hal mubazir seperti ini adalah mustahil dilakukan oleh kecerdasan tak terbatas yang menciptakan alam dan isinya,terlalu sederhana.

Oleh sebab itu diterangkan dalam Alquran dan hadits,bahwa ada tingkat2 kehidupan,ada persinggahan2..

Tingkat2 kehidupan yang merupakan persinggahan2 ini adalah merupakan sebuah pola logis kehidupan yang kontinyu.

Tampaknya bagian ini sedikit terlupakan oleh sebagian orang karena adanya konsep2 baru yang di formulasikan oleh sebagian orang.formulasi yang lahir dari kebingungan dan ke buntuan akal.

Formulasi2 aneh ini kemudian menyeret pemahaman ke arah yang menyimpang. Tidak heran bahwa ada manusia yang menggali lobang kubur dan berdiam didalamnya untuk mencari bukti existensi alam kubur yang ia fahami dalam pola yang tidak tepat.pemahaman mistis seperti ini tampaknya tidak bisa di tinggalkan manusia begitu saja,sebab ia terkait dengan pemahaman yang bersifat warisan dari pendahulu (leluhur / nenek moyang) yang harus di warisi turun temurun tanpa harus difikirkan lagi nilai kadaluarsanya. Padahal Alqur'an jelas dan tegas menggaris bawahi bahwa faham leluhur/nenek moyang harus di tinggalkan yang prosesnya tentu saja harus lewat filter syari'at.

Mengapa ada sebagian manusia yang bertahan? ...ini mungkin tantangan bagi akal yang berfikir. Jika akal ingin berprestasi,maka berfikirlah lebih maju.Alquran mengandung anjuran kuat bagi akal untuk berfikir lebih maju dengan belajar dari berbagai fenomena alam yang merupakan petunjuk bagi pembelajaran akal.

Temuan2 tenologi manusia adalah salah satu petunjuk itu...mungkin akal harus di arahkan ke sini...tidak harus terus menerus terfokus pada konsep2 tua yang tidak pernah difikirkan nilai kadaluarsanya (tidak semua konsep tua itu telah jatuh nilai kadaluarsanya,ada yang masih valid ).

Zaman telah maju,pemikiran religius juga harus semakin maju untuk mengimbangi kondisi.sehingga rohani manusia bisa tetap terjaga dengan nilai2 luhur dalam kemajuan akal dan peradabannya.

Published with Blogger-droid v2.0.4

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar