RSS

Wahyu dan Hikmah

Wahyu


Apapun alasannya,wahyu telah di tutup semenjak Rasulullah Muhammad SAW.


Jika kemudian ada yang salah faham bahwa ada orang di kalangan umat ini yang menerima wahyu,maka itu harus di luruskan.karena yang ia terima mungkin saja Hikmah dari Syari'at.kalau pemahamannya tidak bertentangan dengan Alquran.

Tidak akan ada lagi wahyu, jangankan kepada orang biasa,kepada Al-Mahdi saja harus dikatakan bahwa beliau kelak tidak akan menerima wahyu melainkan Hikmah Syari'at saja.dengan hikmah ini Al-Mahdi di harapkan bisa meluruskan kekeliruan dan kesalahan pemahaman akan Ajaran Islam.


Hikmah adalah penjabaran Alquran,mirip dengan hadis (disini hadis diejakan sebagai hikmah khusus untuk para nabi),akan tetapi harus selalu dikatakan bahwa tidak ada manusia di kalangan umat ini yang menerima hikmah melebihi hikmah yang di peroleh Rasulullah SAW atau hikmah yang diperoleh oleh seorang nabi secara umum.


Orang biasa seperti seorang Wali,mungkin2 saja ia memperoleh hikmah akan tetapi dalam skala kecil saja.semisal ada ayat Quran yang membuatnya bingung akan tafsirnya,maka kemungkinan ia akan dapatkan hikmahnya karena belas kasih Tuhan. Hikmah seperti ini bisa diperoleh dari berita ghaib berupa gambaran (berupa gambaran saja,bukan keterangan tegas seperi Wahyu ) bisa pula ia peroleh dari petunjuk lain di alam ini.

Namun bagaimanapun hikmah yang diperoleh manusia biasa selain nabi dan rasul,harus benar2 sesuai dengan Alquran baik pola maupun keterangannya.kalau tidak sesuai,maka harus di abaikan.


Perbedaan Wahyu dengan Hikmah.

Wahyu adalah sesuatu yang disampaikan secara tegas dan jelas,tidak berupa gambaran gambaran yang harus di tafsirkan ulang.

Hikmah yang diterima seorang nabi atau rasul adalah hikmah yang terjamin validitasnya oleh karena ia memang tempatnya titipan bagi Wahyu.hikmah pada seorang nabi atau rasul adalah berupa gambaran2 yang berisi contoh penjabaran Wahyu,seorang nabi ketika di ajarkan hikmah,ia terbimbing sampai pada limit yang telah ditentukan (limit yang di tentukan disini mengandung makna bahwa ada hal yang tidak bisa di berikan padanya,contohnya adalah hikmah gerhana,Rasulullah SAW tidak diberikan keterangan mengenai gerhana ini karena di luar limit).

Hikmah yang diperoleh seorang Wali adalah berupa gambaran2 yang harus si tafsirkan ulang.hasil tafsirnya harus dalam lingkaran/limit Alquran dan Hadis.jika di luar limit,maka harus di abaikan.

Hikmah yang diperoleh seorang manusia selain nabi dan rasul seperti seorang wali adalah hikmah yang cenderung sebagai hikmah bagi diri pribadi saja,tidak untuk di bagikan.adapun kalau ia membaginya,maka ini boleh saja,yang menerima harus faham bahwa hal itu harus di cross check lagi dengan Alquran dan Hadis.jika sesuai maka bisa saja diterima sebagai penjabaran Alquran.akan tetapi harus hati hati dalam penjabaran selanjutnya.


Tafsir

Tafsir adalah pendekatan2 yang merupakan upaya akal yang bisa diterima dan bisa tidak.jika sesuai saja dengan Syari'at,maka bisa saja di terima, akan tetapi harus dijaga agar tetap dalam limit Syari'at.


Adalah menjadi tugas Majelis Ulama menjaga hal ini,dan adalah kewajiban umat untuk taat pada Majelis Ulamanya,kecuali ada hal2 yang sangat meresahkan dan membingungkan dalam tubuh Majelis yang seharusnya tidak terjadi karena bisa merupakan bencana umat.


Published with Blogger-droid v2.0.4

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar